Setelah beberapa hari panas yang begitu mengengatkan yang terjdi dikota sorong ini, dan akhirnya sekarang ini keadaan dan kondisi sangat membuatku emosi, sebab dengan adanya cuaca yang tidak begitu bersahabat dengan perjalananku saat ini,
sudah hampir sehari kota sorong di guyur hujan. namun disela dimana saya berteduh dari derasnya hujan disalah satu tempat di km.9. terpikir olehku dari pada jenuh dengan memandangi tetesan air hujan yang menjatuhi sekeliling teras dimana saya berteduh lebih baik saya online aaaH...hha
Pertam saya buka Fb, dan akhirnya ada pemberitahuan bahwa ada teman yang Tag saya dari Gambar yang di Upload, dengan rasa inginya melihat gambar apa sih yang di beagikan dengan saya. tercengang sejenak karena melihat Gambar tersebut...hhha akhirnya saya pun tersenyum kecil dengan memandangi Gambar dibawah in.
Sejenak saya terdiam dan kembali melihat masa-masa itu dimana saat itu saya masih duduk kelas satu disalah satu SMA di Kampung dan masih dalam suasan libur, dan saya diajak oleh papa untuk ke kebun untuk pergi petik Cingkeh, karena jarak kebun dari rumah cukup jauh, sehingga pagi benar saya dengan papa sudah melakukan perjalanan menuju ke Desa Boi, dimana letak kebun berada disekitar desa itu. perjalanannya juga cukup melelahkan, yaah membutuhkan waktu sekitar 3 jam..wah capek juga yah' apalagi perjalananya menanjak terus...
Tapi sekalipun perjalanan yang jauh dan melelahkan tapi tidak membuatku merasa lelah, karena saat itu adalah kesempatan saya untuk pergi ke kebun bersama ayah untuk pergi pete cengkeh, dan perjalanan itu bukan hanya saya dan ayah tapi ada beberapa teman ayah yang diajak untuk ikut ke kebun untuk petik cingkeh..
Saat itu adalah saat pertama saya naik untuk petik cingkeh, begitu banyak cara yang diajarkan oleh ayah untuk memetik cingkeh, karena disaat kita berada diatas pohon cengkeh begitu banyak hal hal yang akan terjadi apabila kita tidak begitu berhati hati, saat itu saya masih bersama ayah disalah satu pohon cingkeh, saya memperhatikan cara ayah memetik cengkeh. dan akhirnya saya pun mengatakan saya bisa koq. ketika ayah berpindah dari pohon dimana saya berada dan meningalkan saya sendirian, selang beberapa menit tiba tiba angin begitu kencang dan membuatku jadi takut diatas pohon sambil memegangi tangga, karena posisi cengkeh tersebut berada diatas puncak, maka tak heran angin begitu kencang, dan saya berteriak saat itu, tapi saudara sepupuku dan orang lain hanya menertawai saya,..
setelah hari sudah sore dan saudara sepupuku menanyakan apakah banyak yang saya petik, dengan PeDe_Nya saya memperlihatkan sekitar setengah karung hasil petikanku kepada mereka semua...tapi justru mereka menertawai
hasil petikan yang saya peroleh," kira kira setengah karung", dan saat itu saya melihat hasil petikan mereka justru masing-masing minimal 4 karung, wah saya sempat kaget lihat hasil petikan mereka..akhirnya saat itu mereka langsung cura hasil petikanku dan mereka langsung duduk Cude, maka hasil dari petikanku untuk dalam Ukuran Liter maka sebanyak 3,5 Liter dalam Sehari...Wow banyak bener thu...hhha..
Tak Heran kaena hari sudah sore maka kami akhirnya berangkat untuk pulang dari kebun, karena ayah yang begitu cepat gerak jalanya akhirnya saya dan sepupuku agak terbelakang dari mereka, karena sepupuku juga mempunya hasil petikan yang begitu banyak akhirnya saya juga membantu membawahkanya, dari perjalanan tersebut akhirnya saya sudah kehausan dan tak punya air minum, akhirnya cengkeh hasil petikanku yang sebanyak 3 ltr saya jual disalah satu kios yang membeli cengkeh mentah untuk mendapatkan air minum, perliter cengkeh dengan harga Rp. 40.000,00. akhirnya saat itu saya sudah memperoleh uang sebanyak Rp. 120.000,00, wow banyaaaak..uang sebanyak Rp. 120.000 untuk saya saat itu begitu banyak nilainya..
setelah saya sampai di Rumah, mama langsung menertawai saya. dan menanyakan hasil petikanku sehari tadi yang begitu banyak/3,5 ltr. eeeeeh justru diam diam saya pangil mama/karena dirumah banyak orang yang sedang cude cengkeh dan terlebih takut diketahui oleh Ayah. maka hanya bisikan kalau cingkeh itu saya sudah jual dengan harga Rp.120.000..Hmmmm mama langsung tanyakan uang_Nya mana? saya bilang ada ini, mama minta tapi saya justru lari tidak kasih mama...hhe....dan saya bilang sama mama kalau saya mau traktir maituaku dulu....
maklom mama anakmu ini baru merasakan jatuh
cinta..hhe
The End
Tapi sekalipun perjalanan yang jauh dan melelahkan tapi tidak membuatku merasa lelah, karena saat itu adalah kesempatan saya untuk pergi ke kebun bersama ayah untuk pergi pete cengkeh, dan perjalanan itu bukan hanya saya dan ayah tapi ada beberapa teman ayah yang diajak untuk ikut ke kebun untuk petik cingkeh..
Saat itu adalah saat pertama saya naik untuk petik cingkeh, begitu banyak cara yang diajarkan oleh ayah untuk memetik cingkeh, karena disaat kita berada diatas pohon cengkeh begitu banyak hal hal yang akan terjadi apabila kita tidak begitu berhati hati, saat itu saya masih bersama ayah disalah satu pohon cingkeh, saya memperhatikan cara ayah memetik cengkeh. dan akhirnya saya pun mengatakan saya bisa koq. ketika ayah berpindah dari pohon dimana saya berada dan meningalkan saya sendirian, selang beberapa menit tiba tiba angin begitu kencang dan membuatku jadi takut diatas pohon sambil memegangi tangga, karena posisi cengkeh tersebut berada diatas puncak, maka tak heran angin begitu kencang, dan saya berteriak saat itu, tapi saudara sepupuku dan orang lain hanya menertawai saya,..
setelah hari sudah sore dan saudara sepupuku menanyakan apakah banyak yang saya petik, dengan PeDe_Nya saya memperlihatkan sekitar setengah karung hasil petikanku kepada mereka semua...tapi justru mereka menertawai
Tak Heran kaena hari sudah sore maka kami akhirnya berangkat untuk pulang dari kebun, karena ayah yang begitu cepat gerak jalanya akhirnya saya dan sepupuku agak terbelakang dari mereka, karena sepupuku juga mempunya hasil petikan yang begitu banyak akhirnya saya juga membantu membawahkanya, dari perjalanan tersebut akhirnya saya sudah kehausan dan tak punya air minum, akhirnya cengkeh hasil petikanku yang sebanyak 3 ltr saya jual disalah satu kios yang membeli cengkeh mentah untuk mendapatkan air minum, perliter cengkeh dengan harga Rp. 40.000,00. akhirnya saat itu saya sudah memperoleh uang sebanyak Rp. 120.000,00, wow banyaaaak..uang sebanyak Rp. 120.000 untuk saya saat itu begitu banyak nilainya..
setelah saya sampai di Rumah, mama langsung menertawai saya. dan menanyakan hasil petikanku sehari tadi yang begitu banyak/3,5 ltr. eeeeeh justru diam diam saya pangil mama/karena dirumah banyak orang yang sedang cude cengkeh dan terlebih takut diketahui oleh Ayah. maka hanya bisikan kalau cingkeh itu saya sudah jual dengan harga Rp.120.000..Hmmmm mama langsung tanyakan uang_Nya mana? saya bilang ada ini, mama minta tapi saya justru lari tidak kasih mama...hhe....dan saya bilang sama mama kalau saya mau traktir maituaku dulu....
maklom mama anakmu ini baru merasakan jatuh
The End
This post have 5 comments
Itu bro namanya korupsi cengkehnya papa..xixixixixi
Replysekarang ini so musim petik cengkeh bro.
@Anonim@ Ae bro, dikit-dikit nda apa2 to,,wkwkwwkwkwkwkwk
Replyiyo so dpe musim, so itu pas liburan bagini mo pigi pulang pete cengkeh doloe...
wow nice, mampir balik sob n follow ia... oia lanjutkan eheheheheh
Reply@Rizky adi pranata Thanks Sob.... :-bd
ReplyThese are truly wonderful ideas in on the topic of blogging.
ReplyEmoticonEmoticon